list domain id backlink bagus

POSM Adalah Point of Sales Marketing Berkualitas

Arti posm atau pengertian POSM adalah point of sales materials , kadang punya makna point of sales marketing, punya fungsi dan peran strartegis berikut ini.

Pengertian POSM adalah mengacu dari Point Of Sale Marketing. Tujuan utama dari POSM adalah untuk mengomunikasikan detail tentang produk / jasa, menarik minat calo konsumen, dan meningkatkan kesadaran merek atau brand awarness, yang pada akhirnya meningkatkan nilai keranjang belanja.

Transaksi jual beli merupakan kegiatan yang sering kita lakukan hampir setiap hari seperti berbelanja di supermarket, membeli makanan di restoran/cafe atau bahkan melakukan transaksi jual beli secara online .

Pada saat melakukan proses pembayaran kita seringkali melihat adanya alat untuk menghitung transaksi yang dilakukan. Alat tersebut adalah Cash Register atau mesin kasir. Mesin kasir ini merupakan peralatan elektronik yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan jual beli pada suatu perusahaan atau badan usaha.

Pada mesin misalnya kita dapat melihat adanya suatu display yang menampilkan barang-barang yang telah kita beli dan total penjualan. Dibawah mesin kasir ada sebuah laci yang digunakan untuk menyimpan uang. Disamping mesin kasir terdapat sebuah printer untuk mencetak struk sebagai bukti dari transaksi yang mana di dalam struk ini terdapat rincian barang, harga dan jumlah serta total harga dari barang yang kita beli.

Mesin kasir ini pertama kali ditemukan oleh James Jacob Ritty pada tahun 1878 yang merupakan pemilik salon di Dayton, Amerika Serikat. Latar belakang munculnya mesin kasir ini karena adanya kesulitan dalam menghitung untung rugi dalam bisnis dan untuk mengatasi ketidakjujuran karyawan dalam bekerja.

Seiring dengan berkembangnya teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya, mesin kasirpun berkembang. Saat ini kita seringkali melihat mesin kasir yang berbasis komputer yang dikenal dengan

POS System dengan peripheral pendukung seperti monitor display, printer kasir, keyboard POS, customer display dan POS Software.  Sistem POS pertama kali dikeluarkan oleh perusahaan IBM  pada tahun 1973.

Apa itu Sistem Point of Sales ?

 Point of Sales(POS) dapat diartikan sebagai tempat atau titik dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi. Pada awalnya POS digunakan oleh penjual untuk memudahkan dalam pencatatan transaksi jual beli seperti mencetak struk belanja, menyimpan uang. Seiring dengan perkembangan jaman, fungsi dari sistem POS tidak hanya untuk pendataan transaksi saja tetapi dengan sistem ini kita dapat :

  • Membuat laporan penjualan dan pembelian
  • Melihat barang yang cepat terjual (fast moving) dan yang lambat terjual(slow moving)
  • Menyimpan data pembeli
  • Menyimpan data barang
  • Menghitung untung rugi
  • Menghitung stok barang dan lain lain

 Perbedaan Point of Sales dengan Mesin Kasir

Mesin kasir merupakan perangkat elektronik yang tidak terkomputerisasi, bekerja secara manual dan berfungsi untuk mencatat penjualan dan menyimpan uang tunai. Fitur yang dimiliki oleh mesin kasir masih terbatas.

Sedangkan sistem Point of Sales merupakan sebuah sistem gabungan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang digunakan untuk melakukan berbagai fungsi selain mencatat transaksi. Banyak sekali fitur yang dimiliki oleh sistem POS ini.

Manfaat Sistem Point of Sales

Banyak sekali manfaat yang didapat dari penggunaan sistem POS diantaranya :

  • Transaksi dapat dilakukan secara lebih efisien dan akurat karena adanya perangkat lunak POS yang memudahkan dalam memasukan data barang ke dalam proses transaksi. Pencarian barang dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan Bar Code Scanner
  • Memudahkan dalam manajemen persediaan.

Data Barang disimpan dalam sebuah tempat yang dinamakan Database. Proses transaksi baik itu penjualan maupun pembelian barang akan tercatat dalam database tersebut. Proses manipulasi data seperti tambah data barang, hapus data barang ataupun edit data barang dapat dilakukan secara mudah dalam sistem POS ini.

  • Membantu dalam pengelolaan toko
  • Metode pembayaran yang beragam.

Proses pembayaran tidak hanya dilakukan secara tunai tetapi dapat dilakukan juga transaksi non tunai.

  • Sistem akuntasi yang baik
  • Mempercepat pelayanan terhadap pembeli.
  • Mempermudah proses pemesanan

 Jenis-jenis Aplikasi POS

Dengan adanya perubahan yang pesat pada teknologi informasi mengakibatkan adanya perubahan pada sistem POS. Saat ini sistem POS yang digunakan adalah terdiri dari dua jenis yaitu :

  1. Cloud POS merupakan aplikasi POS yang menggunakan Teknologi cloud. Cloud sendiri merupakan suatu teknologi yang menjadikan internet sebagai media untuk mengelola data dan aplikasi bagi pengguna.
  2. Conventional POS merupakan aplikasi POS yang menggunakan teknologi jaringan lokal atau LAN
  1. Pembeli melakukan transaksi. Proses transaksi dimulai dengan memasukan barang melalui alat yang disebut dengan Bar Code Scanner. Alat ini akan membaca barcode yang ada di barang. Lalu sistem akan mencari data barang sesuai dengan barcode yang ada di barang.
  2. Sistem POS melakukan perhitungan. Perhitungan akan dilakukan oleh sistem termasuk pajak, diskon. Pada proses ini pun akan dilakukan update terhadap inventory untuk menunjukan bahwa item ini telah terjual.
  3. Pembeli melakukan pembayaran. Proses pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai. Pembayaran secara non tunai dapat dilakukan melalui kartu kredit, debit ataupun voucher.
  4. Transaksi selesai. Pada tahap ini pembeli akan menerima barang dan struk pembayaran sebagai bukti transaksi.

Perangkat keras yang umum ada di sistem POS adalah :

  1. Register. Perangkat ini untuk membantu menghitung dan memproses suatu transaksi
  2. Credit Card Reader. Sebuah Card Reader berfungsi untuk membantu pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit.
  3. Cash Drawer. Cash drawer merupakan tempat untuk menyimpan uang secara aman.
  4. Receipt Printer. Receipt printer merupakan printer yang umumnya berukuran kecil dan digunakan untuk mencetak struk sebagai bukti dari pembayaran.. Biasaya dalam struk ini tertulis informasi tentang :
  • Tanggal dan waktu transaksi
  • Nama Toko
  • Nama Kasir yang melayani
  • Nama barang
  • Harga barang
  • Jumlah barang
  • Total pembayaran
  1. Bar Code Scanner. Bar Code Scanner merupakan alat untuk membaca kode batang yang ada pada barang. Dengan adanya alat ini proses pencarian data barang dapat dilakukan secara cepat

Fitur yang Umum Ada di Sistem POS

Fitur yang umum ada dalam suatu sistem POS adalah :

  1. Payment Processing. Payment processing merupakan salah satu fungsi utama pada sistem POS. Fitur ini digunakan untuk memproses transaksi yang terjadi .
  2. Inventory Management. Fitur ini digunakan untuk mengelola dan menyimpan data barang. Data barang ini akan berhubungan langsung dengan data penjualan dan data pembelian sehingga stok barang akan menyesuaikan dan terupdate.
  3. POS Report. Fitur ini digunakan untuk membuat laporan-laporan seperti laporan penjualan barang. Fitur ini juga sangat menunjang bagi pimpinan perusahaan dalam pembuatan keputusan.
  4. Employee Management. Fitur ini digunakan untuk memberitahu kapan karyawan bekerja dan bagaimana kinerjanya
  5. Customer Relationship Management. Fitur ini dapat digunakan untuk mengetahui perilaku pembeli seperti apa yang mereka beli dan kapan membelinya. Hal ini untuk membantu perusahaan dalam memberikan layanan kepada pembeli dan pemasaran produk.
  6. Receipt. Fitur ini membuat proses pengembalian uang lebih mudah, karena ada jejak digital atau kertas yang terhubung ke barang yang dibeli

Point of Sales Purchase Menurut Para Ahli

Menurut Terence A Shimp dalam Komunikasi Pemasaran (2007), Point of Purchase (POP) adalah elemen promosi seperti pajangan, poster, petunjuk/tanda, dan berbagai materi promosi lainnya dalam toko yang dirancang untuk memengaruhi pilihan pelanggan pada momen pembelian. 

Menurut Buchari Alma, “Menjadi salah satu bentuk aktivitas sales promotion, display dapat berfungsi menjadi alat dalam mengkomunikasikan suatu produk dengan cara memanjang beragam produk yang akan dijual lewat penyajian menarik.” (2002:189)

Menurut Fill dalam Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dedi Adriana (2008), tujuan utama Point of Purchase adalah mengarahkan perhatian konsumen dan menstimulasi mereka agar membeli produk tertentu. 

Tujuan ini mencakup peningkatan trials dan penjualan melalui usaha menarik perhatian konsumen pada produk dan merek tertentu di dalam toko dan mendidik konsumen mengenai seluk-beluk produk.

Seberapa penting point of purchase? “Promosi penjualan merupakan salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Karena menjadi salah satu elemen bauran promosi, promosi penjualan merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk” (Sutisna, 2003:229). 

Jenis Point of Purchase Display

Berdasarkan durasi penggunaannya, ada beberapa jenis POP display, yaitu:

Temporary

Jenis POP display yang dibuat untuk penggunaan jangka pendek, bahkan biasanya hanya untuk 2 bulan. 

Umumnya, promo yang ditampilkan dalam temporary POP display berupa promo yang bersifat sementara atau musiman, seperti diskon hari besar keagamaan atau diskon akhir tahun.

Display jenis temporer ini biasanya dibentuk dari bahan-bahan yang tidak terlalu mahal dengan bentuk yang tidak terlalu rumit.

Semi-Permanent

Penggunaan pajangan semi-permanent ini biasanya berlangsung tidak lebih dari satu tahun. Selain itu, semi-permanent display juga dikenal dengan istilah off-shelf atau secondary display, dengan desain dan tema display yang lebih menarik.

Permanent

Untuk POP display yang permanen ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, hingga bertahun-tahun. 

Namun lebih jarang digunakan untuk brand besar karena mereka lebih sering melakukan promosi dengan jangka waktu yang relatif singkat.

Store Atmosphere/Suasana Toko

Penciptaan suasana (atmospherics) di toko berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, audio (musik atau bunyi-bunyian), dan wangi-wangian untuk merangsang respons emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang.

Sebuah pajangan point of purchase bisa dilengkapi oleh unsur-unsur pencahayaan, warna, audio, dan wewangian tersebut.

Menurut Utami (2010), penciptaan suasana untuk menimbulkan impulse buying konsumen dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

Komunikasi Visual 

Komunikasi visual yang terdiri atas grafik, papan tanda, dan efek panggung membantu meningkatkan penjualan dengan memberikan informasi tentang produk dan menyarankan pembeli barang.

Pencahayaan 

Pencahayaan toko bukan merupakan hal yang sederhana. Pencahayaan terutama digunakan untuk memberikan sorotan (highlight) pada barang dagangan. 

Pencahayaan toko yang baik akan memengaruhi keinginan pelanggan untuk berbelanja.

Warna

Penggunaan warna yang kreatif pada point of purchase bisa meningkatkan kesan baik bagi peritel dan membantu menciptakan suasana hati lebih nyaman ketika berbelanja.

Musik 

Banyak keputusan membeli setelah mendengar jingle iklan yang menggugah seseorang saat melakukan transaksi di sebuah toko

Wewangian

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh emosi dan wewangian memiliki dampak yang besar pada emosi konsumen. 

Penciuman, lebih dari indera yang lainnya, adalah penentu perasaan gembira, kelaparan, jijik, dan nostalgia. 

Penelitian menunjukkan bahwa wewangian memiliki dampak positif pada pembelian dan kepuasan pelanggan.

Discount/Potongan Harga

Discount atau potongan harga sangat penting ditampilkan dalam membuat point of purchase karena dapat memberi pesan ketertarikan pada konsumen. 

Menurut Kotler dan Amstrong (2015), diskon yaitu pengurangan harga yang diberikan kepada konsumen untuk pembayaran cepat atau atas promosi yang dilakukan oleh provider itu sendiri. 

Menurut Sutisna (2002:302), potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Masih menurut Sutisna (2002:303), tujuan pemberian potongan harga (discount) adalah:

  • Mendorong pembelian dalam jumlah besar.
  • Mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang lebih pendek.
  • Mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain.

Fungsi Point of Sales Purchasing

POP/ POSM memanfaatkan setiap sudut dari toko semaksimal mungkin untuk mengalihkan perhatian pembeli. Itu sebabnya POP – POSM merupakan bagian penting dari space management sebuah pasar swalayan.

Jadi apa, sih, fungsi point of purchasing? Di bawah ini ada penjelasan singkatnya, Majoopreneurs: 

1. Informing 

Pemberian informasi berfungsi penting dan menjadi hal yang paling dasar ketika mengeksekusi point of purchasing

Dalam POP terdapat tanda-tanda, poster atau pajangan yang mampu memberikan informasi “Lihat ke sini!” atau “Hei, ada aku di sini!” alias menunjukkan pada konsumen bahwa brand kamu hadir di tengah keramaian. 

2. Reminding 

Kehadirannya akan mengingatkan konsumen atau bahkan memanggil kembali informasi (recalling) dari hal yang mereka pelajari dari media lain seperti TV, media sosial, media cetak, dan media iklan lainnya. 

3. Encouraging 

Kamu pasti pernah atau bahkan sering ke pasar swalayan. Bagaimana kamu melihat pajangan atau rak-rak yang ada di sana?

Kamu akan mencari barang yang sesuai dengan list belanja yang sudah disiapkan sebelum tiba di pasar swalayan tersebut.

Namuni ketika ada sesuatu yang beda dan menarik perhatian atau memberikan kesan di antara yang tidak berkesan di pasar swalayan, kamu pasti akan mendekatinya. Minimal, kamu akan melirik benda yang terlihat berbeda tersebut. 

Bisa jadi perhatian kamu karena jingle lagunya atau display dari sebuah brand. Fungsinya adalah menyemangati konsumen saat memilih barang dari brand tersebut. 

4. Merchandising 

Merchandising adalah perencanaan program penjualan termasuk pengemasan, periklanan, dan promosi lainnya untuk menciptakan permintaan yang besar terhadap suatu produk. 

Bisa saja retailer memanfaatkan lahan di tokonya dengan point of purchase dengan tujuan memudahkan konsumen dalam menyeleksi produk pilihannya.